DigiTripX.id – Kalian pasti udah nggak asing lagi sama film Korea On Your Wedding Day, kan? Yang di bintangi sama Park Bo Young, si ratu rom-com yang selalu bikin hati meleleh. Tahu nggak sih, waktu rilis di Agustus 2018, film ini langsung meledak. Di hari pertama aja, ditonton lebih dari 99.000 orang dan langsung jadi jawara box office dengan share 30%.
Meski udah tujuh tahun berlalu, On Your Wedding Day masih sering jadi bahan obrolan. Banyak yang bilang ini adalah salah satu film Korea paling ikonik dan classic yang wajib di tonton. Especially buat kalian yang suka mix-feel, dari ceria sampai sedihnya bikin mewek.
Film ini bercerita tentang Seunghee (Park Bo Young) dan Wooyeon (Kim Young Kwang) yang hubungannya terbentang dari masa SMA, kuliah, sampai dewasa. Diceritain dari sudut pandang si cowok, kita diajak lihat dinamika cinta mereka seiring berjalannya waktu.
Tapi di balik romance-nya yang bikin baper, ternyata ada beberapa tema penting yang sering kelewat, plus beberapa kekurangan yang nggak bisa diabaikan. Yuk, kita kupas lebih dalam!
Cinta yang “Sakti” tapi Nggak Sehat
Wooyeon rela banget berkorban buat Seunghee. Demi ketemu lagi, dia belajar mati-matian buat masuk kampus yang sama. Dia juga nyelametin Seunghee dari kecelakaan, tapi malah berujung gagal masuk tim nasional sepak bola dan masa depannya suram.
Tapi, sayangnya pengorbanannya nggak dibalas dengan apresiasi yang cukup. Alhasil, dia akhirnya meledak dan nyalahin Seunghee di pemakaman ayahnya. Nah, di sini kita liat: cinta yang berlebihan dan nggak timbal balik bisa jadi toxic dan nurunin rasa benci, lho!
Baca Juga : Lagi Cari Drama Baru? Ini 5 Serial Kolosal China Terbaru yang Wajib Masuk Watchlist-mu!
Jangan Tertipu Sama “Cinta 3 Detik”!
Ada satu adegan dimana Wooyeon nanya kenapa Seunghee bisa suka sama pacar kuliahnya. Jawabannya? Hanya butuh 3 detik.
Kedengeran romantis? Hati-hati, guys! Ini bahaya. Bisa-bisa kita terjebak sama kesan pertama dan nge-idolakan seseorang tanpa tau siapa dia sebenernya. Akhirnya, yang ada malah hubungan nggak sehat karena nggak bisa terima kekurangan pasangan.
Orang Datang dan Pergi—Nggak Semua Ditakdirkan Bersama
Inti cerita On Your Wedding Day sebenernya tentang bagaimana hubungan nggak selamanya abadi. Beberapa orang cuma lewat buat bantu kita tumbuh, yang lain cuma jadi pelajaran berharga.
Di akhir cerita, Wooyeon ketemu lagi sama Seunghee yang mau nikah. Dia bilang “terima kasih” karena lewat dia, dia jadi pribadi yang lebih baik. Dia rela melepas—because sometimes, loving someone means letting them go.
Mitos: “Cinta Pertama Nggak Akan Pernah Lupa”
Film ini juga mengukuhin stereotip kalau cowok nggak akan bisa move on dari cinta pertama. Wooyeon digambarin masih cinta sama Seunghee sampai dewasa, sampai-sampai putusin pacarnya yang lain.
Ini bisa jadi misleading banget, guys. Bisa bikin insecure yang pacaran sama cowok yang pernah punya cinta pertama mendalam. Reality check: nggak semua cowok begitu, ya!
Persahabatan Cowok yang Dangkal dan “Boys Will Be Boys”
Sepanjang film, teman-teman cowoknya Wooyeon sering digambarin suka lihat video porno atau ngomongin perempuan dengan nggak sopan. Alih-alih dikasih konteks dalam, mereka malah jadi pelengkap yang nggak pengaruh ke plot.
Ini memperkuat mentalitas “boys will be boys” yang nggak sehat. Padahal, banyak cowok yang juga pengin punya hubungan pertemanan yang dalam dan meaningful.
Perselingkungan Emosional yang Dianggap “Wajar”
Wooyeon yang waktu yang masih memiliki kekasih, mulai dekat sama Seunghee. Pas ketauan, pacarnya malah nerima dengan legowo dan putus tanpa drama.
Wait what? Itu namanya emotional cheating, guys! Tapi filmnya justru nge-brush it off dengan alasan “dia lagi kejar cinta sejati”. Ini berbahaya karena seolah-olah menganggap tindakan nggak setia itu boleh selama alasannya “cinta”.
On Your Wedding Day nggak cuma film romantis sedih aja. Dia juga menyorot soal hubungan yang nggak kekal, dinamika cinta yang nggak sehat, dan mitos-mitos romansa yang sering kita percaya. Kita sebagai penonton harus tetap kritis. Nggak semua yang di tayangin di film itu benar atau harus ditiru.
