Studi Robert Waldinger “Hubungan Bahagia Kunci Umur Panjang”
DigiTripX.id – Apakah Anda pernah bertanya-tanya apa yang membuat hidup benar-benar bahagia dan bermakna? Studi jangka panjang yang di pimpin oleh Robert Waldinger, seorang psikiater dan profesor di Harvard Medical School, mungkin memiliki jawabannya. Penelitian yang telah berlangsung selama lebih dari 80 tahun. Mengungkap bahwa kebahagiaan dan umur panjang tidak semata-mata di tentukan oleh genetika atau faktor keturunan, melainkan oleh kualitas hubungan kita di usia paruh baya.
Hubungan Berkualitas Lebih Penting dari Genetika
Studi ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan dalam hubungan pada usia paruh baya adalah prediktor terbaik untuk penuaan yang sehat. Artinya, memiliki hubungan yang harmonis dan memuaskan dapat berdampak lebih besar pada kesehatan dan umur panjang kita di bandingkan faktor genetika. “Mereka yang benar-benar kacau saat berusia 20-an atau 25-an ternyata menjadi lansia yang luar biasa,” kata Waldinger. “Sebaliknya, alkoholisme dan depresi berat dapat mengubah seseorang yang memulai hidupnya dengan cemerlang menjadi kehancuran di akhir hidup mereka.”
Baca Juga : Unhas Gelar Pelatihan Olah Hasil Kebun di Pinrang
Pernyataan Waldinger ini menantang anggapan bahwa kepribadian seseorang sudah “terbentuk seperti semen” pada usia 30 tahun dan tidak dapat di ubah lagi. Faktanya, kehidupan seseorang dapat berubah secara signifikan tergantung pada bagaimana mereka mengelola hubungan dan tantangan hidup mereka.
Generasi Baru dalam Penelitian Kebahagiaan
Sebagai direktur keempat dari studi ini, Waldinger telah memperluas penelitiannya untuk mencakup istri dan anak-anak dari para pria yang awalnya di teliti. Ini membuka jalan bagi studi generasi kedua, dan Waldinger berharap dapat melibatkan hingga generasi ketiga dan keempat. “Kemungkinan studi ini tidak akan pernah bisa di ulang,” ujarnya tentang penelitian jangka panjang ini. “Masih banyak yang perlu di pelajari.”
Dengan melibatkan lebih banyak generasi, Waldinger berharap dapat memahami lebih dalam bagaimana pola hubungan dan kebahagiaan di turunkan atau di pengaruhi oleh lingkungan keluarga.
Mengelola Stres dan Dampak Masa Kecil
Salah satu fokus utama dalam penelitian lanjutan ini adalah bagaimana individu mengelola stres dan dampaknya terhadap kesehatan jangka panjang. “Kami sedang mencoba melihat bagaimana orang mengelola stres, apakah tubuh mereka berada dalam kondisi ‘fight or flight’ yang kronis,” kata Waldinger. “Kami ingin mengetahui bagaimana masa kecil yang sulit dapat memengaruhi kesehatan tubuh di usia paruh baya dan seterusnya.”
Studi ini berupaya memahami hubungan antara pengalaman masa kecil dengan kesehatan fisik dan mental di kemudian hari. Apakah trauma atau kesulitan di masa kecil dapat berdampak pada cara seseorang menghadapi stres dan membangun hubungan di masa dewasa?
Kesimpulan: Investasi pada Hubungan adalah Investasi pada Kesehatan
Penelitian Robert Waldinger menegaskan bahwa kebahagiaan sejati dan umur panjang lebih banyak di pengaruhi oleh kualitas hubungan kita dengan orang lain daripada faktor-faktor lain seperti kekayaan atau ketenaran. Menginvestasikan waktu dan energi untuk membangun hubungan yang sehat dan memuaskan bukan hanya membuat hidup lebih bahagia, tetapi juga lebih panjang dan sehat.
Jadi, jika Anda ingin hidup lebih lama dan bahagia, mungkin sudah saatnya untuk mulai memperhatikan dan merawat hubungan Anda dengan orang-orang terdekat. Setelah semua, kebahagiaan adalah perjalanan yang lebih indah ketika dinikmati bersama.
Sumber : harvard.edu