
DigiTripX.id – Tim pemenangan Prof. Budu menyuarakan optimisme tinggi meskipun calon yang mereka dukung hanya meraih posisi kedua dalam pemungutan suara internal calon rektor Universitas Hasanuddin (Unhas). Pemungutan suara yang digelar di Unhas Hotel & Convention, Kampus Tamalanrea, Makassar, pada Senin (3/11/2025) itu justru dimenangkan secara telak oleh Prof. Jamaluddin Jompa.
Dari tiga nama yang resmi ditetapkan untuk diajukan ke Majelis Wali Amanat (MWA), Prof. Jamaluddin Jompa meraih suara terbanyak dengan 74 suara. Sementara itu, Prof. Budu memperoleh 18 suara, dan Prof. Sukardi Weda meraih 1 suara.
Keyakinan untuk memenangkan proses selanjutnya disampaikan tim Prof. Budu dalam jumpa pers terpisah, meski semua pihak mengakui bahwa proses pemilihan rektor Unhas ini belum final.
Kesiapan Menuju Babak Penentu MWA
Kewenangan pemilihan rektor murni dari seluruh anggota MWA, yg terdiri dari 35% setara dengan 9 suara dari menteri ristek, kemudian 65% dari anggota MWA lainnya. Anggota tersebut terdiri dari: 8 orang dari unsur dosen nasing-masing 1 suara, dua orang dari unsur pegawai masing masing 1 suara dan 3 orang dari unsur masyarakat juga masing-masing satu suara , satu suara dari gubernur ( exofficio) satu suara dari ketua IKA unhas dan satu suara dari mahasiswa (BEM UNHAS). Suara menteri ini diberikan berdasarkan pertimbangan dari Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi, dan keputusan akhir pemilihan.
Prof. Yusran, salah satu anggota tim pemenangan Prof. Budu, menyatakan kesiapan mental dan strategi mereka menghadapi pemilihan di tingkat MWA.
“Kita tentu telah mempersiapkan diri dengan berbagai pihak, dan optimis dengan berbagai data. Yakin dan percaya bahwa kami telah siap,” ujarnya di Makassar, Senin (3/11/2025).

Ketika ditanya tentang persiapan khusus menuju pemilihan di MWA, Prof. Yusran menegaskan, “Tentunya kami lebih siap, sekarang Insya Allah kita dapat.”
Optimisme serupa disampaikan oleh Prof. Armin, anggota tim lainnya. Ia merasa sangat yakin Prof. Budu akan terpilih di babak final.
Baca Juga : Strategi Pengembangan Unhas: Pemekaran Fakultas untuk Jawab Tantangan Ilmu Pengetahuan
Komitmen Prof. Budu dan Visi Ke Depan

Dalam kesempatan yang sama, sang kandidat, Prof. Budu, menyampaikan rasa syukurnya karena lolos dalam tiga kandidat teratas dari enam peserta sebelumnya.
“Saya sangat bersyukur karena terpilih tiga di antara enam. Mulai dari sekarang mempersiapkan diri, waktu, dan menjaga kesehatan,” tuturnya.
Prof. Budu menegaskan komitmennya untuk mengikuti seluruh proses hingga selesai. “Kita tetap mempersiapkan segala hal dan mempersiapkan diri, menjaga kesehatan untuk mengikuti seluruh proses pemilihan rektor hingga selesai. Dan kita memiliki hak yang sama dengan dua calon rektor lainnya,” paparnya.
Proses Selanjutnya dan Peran Kunci MWA
Berbagai aspek dipertimbangkan oleh Menteri dan anggota MWA dalam penilaian akhir, termasuk mempertimbangkan indikator kemajuan dan strategi yang jelas dalam kemajuan Unhas.
Dengan masuknya nama Prof. Budu dalam tiga kandidat akhir, pertarungan untuk menduduki kursi rektor Unhas periode berikutnya memasuki babak yang lebih menentukan. Suara dari anggota MWA dan pertimbangan final Menteri akan menjadi penentu kemenangan.
MWA Unhas dikenal terdiri dari berbagai unsur, termasuk para ahli dan praktisi yang berpengalaman dalam memimpin universitas, serta pengusaha dan tokoh masyarakat. Komposisi ini diharapkan dapat memilih pemimpin yang mampu membawa Unhas menjadi perguruan tinggi terdepan, khususnya di kawasan Indonesia Timur.
Proses pemilihan rektor Unhas ini pun menarik perhatian publik, mengingat posisi Unhas sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia. Hasil akhir dari keputusan MWA dinantikan seluruh civitas akademika Unhas.
				


