
DigiTripX.id – Proses pemilihan Rektor Unhas Periode 2026-2030 menjadi moment para kandidat mengemukakan gagasan cemerlang untuk Unhas. Prof. dr. Budu, Ph.D., Sp.M(K)., M.Med.Ed., mengusung visi baru untuk mentransformasi Unhas menjadi kampus sociopreneurship yang berorientasi pada kesejahteraan bersama sebagai wujud nyata tanggung jawab sosial universitas kepada masyarakat.
Dalam pernyataannya, Prof. Budu menekankan bahwa UNHAS memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan dampak positif yang luas, tidak hanya di dalam kampus, tetapi juga bagi masyarakat sekitar.
“Kita ini memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Untuk mewujudkannya, kami berkomitmen membangun UNHAS yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga menjadi agen perubahan sosial melalui pendekatan sociopreneurship,” ujar Prof. Budu.
Visi ini dijabarkan melalui lima pilar utama yang merupakan elaborasi dari tiga tagline universitas (UNHAS Berkarakter, UNHAS Berdampak, dan UNHAS Bereputasi). Kelima pilar tersebut adalah:
Berkarakter: Membentuk insan akademik yang berintegritas, berakhlak mulia, dan memiliki jiwa kebangsaan.
Berdampak: Menghasilkan karya penelitian dan inovasi yang langsung menyentuh dan memecahkan persoalan di masyarakat.
Mengglobal: Meningkatkan daya saing internasional dengan tetap mengakar pada kearifan lokal.
Menata: Melakukan tata kelola universitas yang baik, transparan, dan akuntabel.
Berwirausaha: Menumbuhkan jiwa kewirausahaan sosial (sociopreneurship) di seluruh civitas akademika.
Baca Juga : Prof. Budu untuk Unhas: Tingkatkan Kesejahteraan Dosen 100%!
Kesejahteraan Bersama sebagai Target Utama
Aspek kesejahteraan menjadi fokus penting dalam implementasi konsep ini. Prof. Budu menyadari sepenuhnya bahwa UNHAS dihuni oleh sumber daya manusia yang beragam, mulai dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai non-PNS, hingga tenaga kontrak.
“Kami ingin memastikan bahwa semua elemen di UNHAS, baik dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa, dapat menikmati kesejahteraan yang sebenarnya. Konsep sociopreneurship ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem dan peluang ekonomi baru yang inklusif bagi semua,” jelasnya.
Dengan pendekatan ini, diharapkan setiap unit dan individu di UNHAS dapat mengembangkan potensi kewirausahaan yang memiliki nilai sosial, sehingga kontribusi mereka tidak hanya dihargai secara finansial tetapi juga melalui dampak positif yang diciptakan bagi kemajuan universitas dan masyarakat.
Profil Sang Penggagas: Kepemimpinan yang Berpengalaman
Gagasan visioner ini lahir dari pemikiran Prof. Budu, seorang pemimpin yang kiprahnya sudah tidak di ragukan lagi. Pengalamannya dapat di petakan dalam empat area:
-
Kiprah di Unhas: Memegang berbagai posisi strategis, mulai dari Dekan hingga Wakil Rektor.
-
Kiprah di Profesi: Aktif sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) dan pengurus di berbagai organisasi profesi lainnya.
-
Kiprah di Ormas: Berperan aktif dalam Muhammadiyah dan banyak membantu pendirian Fakultas Kedokteran di bawah naungan ormas tersebut.
-
Kiprah di Masyarakat: Langsung turun tangan melakukan pengabdian. Seperti menggalang operasi katarak gratis dan pernah menjabat sebagai Ketua Satgas COVID-19 di wilayahnya.
Transformasi Unhas menuju Kampus Sociopreneurship. Diharapkan tidak hanya memperkuat reputasinya sebagai perguruan tinggi kelas dunia. Menciptakan kampus yang humanis. Relevan dengan kebutuhan zaman, dan menjadi rumah bagi inovasi-inovasi yang membawa kesejahteraan bagi semua pihak.