DestinationInterest

Korsel Geram! 1.000 Warga Dijebak Jadi Penipu di Kamboja, Travel Ban ‘Kode Hitam’ Dikeluarkan

DigiTripX.id – Pemerintah Korea Selatan geram dan mengambil tindakan tegas. Setelah lebih dari 1.000 warganya di laporkan terjebak dalam jaringan penipuan berkedok pekerjaan di Kamboja. Pemerintah pun mengeluarkan larangan perjalanan atau travel ban paling serius. Awas, jangan coba-coba mendekati wilayah-wilayah ini.

Larangan perjalanan berstatus ‘kode hitam’ ini resmi di keluarkan Kementerian Luar Negeri Korsel untuk beberapa daerah di Kamboja. Termasuk Poipet, Sihanoukville, dan Kampot. Kode hitam bukan larangan biasa, ini adalah level tertinggi yang memerintahkan warga negaranya untuk segera meninggalkan wilayah tersebut.

Dari Janji Gaji Fantastis hingga Jerat Penipuan

Latar belakang keputusan ini sangat memilikan. Di lansir dari Reuters pada Jumat (17/10/2025), Penasihat Keamanan Nasional Korsel, Wi Sung-lac, mengungkapkan bahwa lebih dari 1.000 warga Korsel di duga menjadi bagian dari sekitar 200.000 orang dari berbagai negara yang terperangkap dalam kompleks penipuan di Kamboja.

Tragedi ini semakin nyata setelah seorang mahasiswa Korea Selatan di temukan meninggal dalam kondisi mengenaskan. Ia di bujuk dengan janji gaji besar untuk bekerja di pusat penipuan. Namun nasibnya berakhir tragis setelah disiksa oleh geng kriminal. Kasus inilah yang memicu kemarahan pemerintah Korsel.

Baca Juga : Tren Baru di Korea: Makanan Hampir Kedaluwarsa Jadi Favorit!

Tim Khusus Diterjunkan, Duta Besar Dipanggil

Gak main-main, pemerintah Korsel langsung bertindak cepat. Wakil Menteri Luar Negeri, Kim Jina, di tugaskan memimpin tim khusus ke Kamboja untuk menyelesaikan krisis ini. Badan Intelijen Korea Selatan (NIS) juga turun tangan dalam penyelidikan.

Bahkan, pekan lalu, pemerintah Korsel secara resmi memanggil Duta Besar Kamboja untuk memprotes kematian mahasiswa tersebut dan menuntut tindakan nyata dari pemerintah Phnom Penh untuk membebaskan warga negaranya yang di tahan oleh geng kejahatan siber.

Kamboja Dituding Abai, Tapi Membantah

Ini bukan kali pertama Kamboja mendapat sorotan. Mundur ke bulan Juni, organisasi HAM Amnesty International menuduh pemerintah Kamboja sengaja mengabaikan pelanggaran yang di lakukan oleh kelompok kriminal. Laporan tersebut menyoroti pola kegagalan negara yang memungkinkan industri penipuan senilai miliaran dolar tumbuh subur.

Namun, pemerintah Kamboja membantah tuduhan ini dan menyatakan laporan dari kelompok HAM tersebut di lebih-lebihkan.

Upaya Penyelesaian dan Kendala yang Dihadapi

Di tengah situasi yang pelik, pemerintah Korsel terus berupaya. Wi Sung-lac menyebutkan bahwa kepolisian dan Kemenlu telah menangani lebih dari 300 laporan hilang dari keluarga tahun ini, dan sekitar 80% di antaranya telah di selesaikan.

Saat ini, pemerintah menangani 72 kasus aktif dan berencana memulangkan sekitar 60 warga yang telah di tangkap oleh otoritas Kamboja sejak Juli. Wi mengakui adanya kendala, karena Kamboja memiliki kedaulatan penuh untuk menangani kejahatan di wilayahnya. “Tindakan terbaik bagi Korea Selatan adalah membantu dan bekerja sama,” ujarnya.

Buat traveler dari Korsel, dengarkan imbauan pemerintah. Hindari dulu destinasi yang masuk daftar ‘kode hitam’ ini. Keselamatan jauh lebih berharga daripada segala jenis tawaran pekerjaan yang terlalu muluk di negeri orang.

Sumber: Reuters

Digitripx

Your Digital Destination. Channel Youtube : DigiTripX Media

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button