
DigiTripX.id – Pernah nggak sih merasa nggak sepenuhnya introvert, tapi juga nggak 100% ekstrovert? Selama ini, kita seringkali cuma mengenal dua jenis kepribadian itu aja. Tapi, tahukah kamu bahwa kepribadian kita ternyata memengaruhi semua aspek kehidupan, dan dunia psikologi baru saja di hebohkan dengan temuan jenis kepribadian ketiga: Otrovert.
Seorang psikiater asal Amerika Serikat, Rami Kaminski, baru-baru ini memperkenalkan istilah baru ini. Ia menjelaskan bahwa ‘otrovert’ menggambarkan seseorang yang nggak bisa dimasukkan ke dalam kotak manapun—baik introvert maupun ekstrovert. Istilah ini diciptakannya setelah mengenali kepribadian unik ini pada dirinya sendiri, beberapa pasiennya, bahkan tokoh-tokoh sejarah ternama seperti Frida Kahlo, Albert Einstein, Franz Kafka, dan Virginia Woolf.
Lalu, apa sih otrovert itu sebenarnya?
Pada dasarnya, otrovert adalah perpaduan seru dari introvert dan ekstrovert. Mereka umumnya bisa kok berada di tengah keramaian dan berinteraksi dengan kelompok besar. Tapi, jangan salah, itu bukan berarti mereka merasa benar-benar terhubung dengan kelompok tersebut.
“Otrovert sangat ramah dan mampu menjalin hubungan yang mendalam dengan orang lain. Satu-satunya perbedaan sosial terjadi pada kurangnya koneksi dengan kelompok: identitas kolektif atau tradisi bersama,” jelas Kaminski, seperti dikutip dari LA Dible.
Orang-orang dengan kepribadian otrovert ini lebih suka melawan arus dan punya pola pikir yang berbeda dari kebanyakan orang. “Mereka menyadari sejak dini bahwa mereka merasa seperti orang luar dalam kelompok mana pun, padahal sebenarnya mereka cukup populer dan diterima,” tambahnya.
Baca Juga : Gak Perlu Mahal! Ini 5 Life Hack Jaga Kecerahan Wajah!
Hidup sebagai ‘Orang Luar’
Akibatnya, otrovert sering merasa sulit untuk benar-benar menyesuaikan diri dengan dunia di sekitarnya. Bukan karena nggak bisa sosialisasi, lho! “Masalahnya terletak pada hubungan dengan kelompok sebagai suatu entitas, bukan dengan anggota-anggotanya secara individu,” ujar Kaminski.
Contoh gampangnya, di sebuah pesta. Ketika para ekstrovert sibuk jadi ‘social butterfly’ yang bersliweran dari satu grup ke grup lain, seorang otrovert lebih memilih untuk terlibat dalam obrolan mendalam dan bermakna dengan satu orang di sudut ruangan yang tenang.
Kekuatan Super si Otrovert
Jangan salah sangka, kesulitan beradaptasi ini justru punya sisi positif. Kaminski percaya bahwa kepribadian otrovert bisa menjadikan seseorang sebagai pemikir bebas, lebih mandiri, dan super imajinatif di bandingkan kedua tipe kepribadian lainnya.
Kok bisa? “Itu karena kaum otrovert tidak peduli membuat orang terkesan atau takut di tolak. Mereka juga tidak akan kehilangan apa pun,” tandas Kaminski. Mereka berjalan di jalurnya sendiri dan menciptakan rules mereka sendiri.