Interest

Desainer AS Willy Chavarria Minta Maaf Usai Dituduh Plagiat!

DigiTripX.id – Meksiko tengah ramai membicarakan kontroversi dunia mode. Desainer asal Amerika Serikat, Willy Chavarria, akhirnya buka suara dan menyatakan penyesalan mendalam setelah karyanya di tuding menjiplak desain sandal tradisional dari negara bagian Oaxaca, Meksiko.

Dalam pernyataannya, Chavarria mengaku menyesal karena tidak mengembangkan desain sandalnya “dengan kolaborasi langsung yang bermakna dengan komunitas Oaxaca”. Ia menilai karyanya belum memenuhi rasa hormat dan pendekatan kolaboratif yang layak di terima oleh masyarakat Desa Hidalgo Yalalag. Tempat desain aslinya di duga berasal.

Sandal yang jadi sorotan ini di beri nama “Chavarria Oaxaca Slip On”, hasil kolaborasi Chavarria dengan raksasa olahraga asal Jerman, Adidas. Desainnya di nilai “mengadopsi” model sandal tradisional Huarache khas Oaxaca.

Baca Juga : Dinyatakan Punah: Empat Bayi Singa Barbary Lahir di Ceko!

Ramai di Media Sosial, Pemerintah Meksiko Turun Tangan

Kontroversi memuncak setelah peluncuran sandal tersebut. Anggota parlemen Meksiko, Isaias Carranza, menulis di media sosial bahwa Adidas dan Chavarria telah “menjiplak desain unik sandal tradisional Huaraches milik penduduk Desa Hidalgo Yalalag”.

Gubernur Negara Bagian Oaxaca, Salomon Jara, bahkan menyatakan akan menuntut Chavarria, menegaskan bahwa desain Huarache tersebut adalah ciri khas budaya Oaxaca yang tak boleh di ambil begitu saja.

Kementerian Kebudayaan Oaxaca juga mengecam tindakan ini, menyebut penggunaan unsur budaya untuk tujuan komersial tanpa persetujuan masyarakat adat sebagai pelanggaran hak kolektif. Mereka meminta Adidas menghentikan penjualan sandal tersebut dan memulai dialog dengan komunitas Yalalag.

Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, turut menegaskan bahwa kasus ini menyangkut hak kekayaan intelektual kolektif dan harus di selesaikan dengan kompensasi yang layak. “Harus ada ganti rugi,” tegasnya dalam konferensi pers, Jumat (8/8/2025).

Adidas Siap Berunding

Pemerintah Meksiko menyebut Adidas telah bersedia bertemu dengan perwakilan pemerintah Oaxaca untuk membahas masalah ini. Bukan kali pertama industri mode global menghadapi tuduhan serupa di Meksiko. Sebelumnya, merek seperti Shein (China), Zara (Spanyol), hingga rumah mode Carolina Herrera (Venezuela) juga pernah di gugat karena menggunakan desain lokal tanpa izin.

Kasus Chavarria-Adidas ini kembali mengangkat perdebatan besar tentang perlindungan warisan budaya dan hak kekayaan intelektual masyarakat adat di tengah industri fashion yang serba cepat.

Sumber: AP via DW Indonesia

 

Digitripx

Your Digital Destination. Channel Youtube : DigiTripX Media

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button