Waspada Stroke Hemoragik: Si “Silent Killer” Datang Tanpa Permisi

DigiTripX.id – Stroke hemoragik dengar istilahnya saja mungkin sudah bikin merinding. Tapi tahu nggak, jenis stroke yang satu ini bukan sekadar menakutkan, melainkan juga dikenal sebagai stroke paling mematikan. Parahnya lagi, ia sering muncul tiba-tiba tanpa gejala awal yang jelas. Serem, kan?
Apa Sih Stroke Hemoragik Itu?
Stroke hemoragik adalah kondisi serius yang terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak. Alih-alih tersumbat seperti pada stroke iskemik, kali ini pembuluh darahnya malah bocor, menyebabkan darah merembes ke jaringan otak sekitarnya. Nah, darah inilah yang kemudian bisa meningkatkan tekanan di dalam otak, merusak jaringan, dan mengganggu fungsi tubuh yang sangat vital—termasuk bicara, gerak, hingga kesadaran.
Mengutip dari Cleveland Clinic, perdarahan di otak ini bisa terjadi begitu cepat dan ganas. Bahkan dalam banyak kasus, pasien tidak sempat mendapatkan pertolongan medis yang memadai. Kalaupun selamat, sering kali dampaknya permanen: mulai dari kelumpuhan hingga penurunan kesadaran jangka panjang.
Baca Juga : Beras Merah: Si Keren yang Katanya Sehat, Tapi… !
Penyebab Stroke Hemoragik yang Harus Kamu Tahu
Jangan panik dulu. Stroke hemoragik memang berbahaya, tapi bukan tanpa sebab. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan di otak. Ini dia daftarnya:
1. Hipertensi Kronis (Tekanan Darah Tinggi)
Ini dia biang kerok nomor satu. Tekanan darah tinggi yang tak terkontrol bisa membuat dinding pembuluh darah jadi rapuh dan gampang pecah. Sayangnya, banyak orang yang nggak sadar mereka mengidap hipertensi, apalagi kalau nggak rutin cek tekanan darah.
2. Aneurisma Otak
Aneurisma adalah kondisi di mana pembuluh darah membentuk tonjolan karena dindingnya melemah. Kalau tonjolan ini pecah? Bisa langsung menyebabkan perdarahan otak yang hebat.
3. Cedera Kepala
Pernah jatuh atau kecelakaan? Hati-hati, terutama buat lansia. Cedera kepala bisa menyebabkan pembuluh darah pecah, apalagi kalau sudah ada kondisi penyerta seperti osteoporosis atau tekanan darah tinggi.
4. AVM (Arteriovenous Malformation)
Kelainan pembuluh darah bawaan ini memang jarang, tapi efeknya bisa fatal. AVM menyebabkan hubungan abnormal antara arteri dan vena, yang sewaktu-waktu bisa pecah tanpa peringatan.
5. Gangguan Pembekuan Darah
Penderita hemofilia atau mereka yang mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin punya risiko tinggi mengalami perdarahan internal, termasuk di otak.
6. Tumor Otak
Beberapa jenis tumor bisa menekan atau merusak pembuluh darah di sekitarnya. Kalau tekanan dari tumor semakin besar, pembuluh bisa pecah dan menimbulkan stroke hemoragik.
7. Aterosklerosis & Kolesterol Tinggi
Plak kolesterol yang menumpuk bikin arteri jadi keras dan sempit. Kalau tekanan darah sedang tinggi-tingginya, dinding arteri yang lemah bisa saja pecah.
8. Stres Kronis
Yup, stres juga bisa jadi pemicu diam-diam. Dalam jangka panjang, stres meningkatkan tekanan darah dan mempercepat kerusakan pembuluh darah, terutama kalau kamu jarang olahraga, kurang tidur, dan doyan makan sembarangan.
Dengarkan Sinyal Tubuhmu!
Stroke hemoragik memang menakutkan, tapi kabar baiknya bisa dicegah! Rutin cek tekanan darah, jaga pola makan, kelola stres, dan aktif bergerak adalah kunci utama agar pembuluh darah tetap sehat. Jangan tunggu sampai ada gejala. Karena kalau sudah pecah, waktu untuk bertindak sangat terbatas.
Jadi, mulai sekarang yuk lebih peduli dengan kesehatan otak kita. Karena mencegah selalu lebih baik (dan lebih murah!) daripada mengobati.