Tech

Pavel Durov, CEO Telegram : Donasi Sperma Gratis!

DigiTripX.id – Pavel Durov, pendiri dan CEO Telegram yang punya kekayaan sekitar USD 15,5 miliar (setara Rp 244 triliun), kembali jadi sorotan. Bukan soal teknologi atau Telegram yang booming, tapi karena langkah tak terduganya di dunia fertilisasi. Sosok berusia 40 tahun ini ternyata menyumbang sperma dan nggak tanggung-tanggung. Bahkan sekarang dia menawarkan secara terbuka dan gratis lewat klinik di Moskow.

“Kami senang menawarkan kesempatan unik ini! Hanya di klinik kami, Anda bisa mendapatkan perawatan IVF gratis dengan menggunakan sperma Pavel Durov, salah satu pengusaha paling sukses dan terkenal saat ini. Kesempatan ini terbatas, jadi segera daftar!” begitu pernyataan Klinik Altravita di situs mereka, seperti dikutip dari Hindustan Times, Kamis (14/11/2024).

Baca Juga : Hubungan Rusia-Prancis Memanas, Pavel Durov Jadi Sorotan

Klinik tersebut juga bilang bahwa Durov akan menanggung semua biaya IVF bagi yang pakai spermanya. “Ini adalah sumbangan yang sangat dermawan dari seseorang yang ingin membantu mereka yang bermimpi menjadi orang tua,” tambah mereka. Kabarnya, Pavel Durov sendiri bahkan membagikan link klinik tersebut di platform Telegramnya.

Tapi, buat kamu yang pengin ikutan, ada syaratnya nih! Usia maksimal calon ibu nggak boleh lebih dari 37 tahun dan harus punya kondisi kesehatan yang baik sesuai hasil pemeriksaan ahli reproduksi. Selain itu, Klinik Altravita juga mengklaim bahwa hanya mereka yang punya hak eksklusif untuk menyimpan dan menggunakan biomaterial dari Durov.

Biasanya, Durov memang terkenal cukup tertutup soal kehidupan pribadinya. Tapi baru-baru ini, dia mengungkap bahwa meskipun nggak pernah menikah dan lebih suka hidup sendiri. Dia sudah menjadi ayah dari lebih dari 100 anak melalui donasi sperma anonim.

“Tentu ada risikonya, tapi saya nggak menyesal menjadi donor. Kekurangan sperma sehat sudah jadi masalah serius di seluruh dunia, dan saya bangga bisa ikut andil mengatasinya,” tulis Durov di Telegram. Dia merasa ini adalah bagian dari tanggung jawabnya untuk membantu lebih banyak pasangan punya anak.

Baca Juga : Mark Zuckerberg Muncul dengan Jam Mewah Seharga Mobil Tesla!

“Pihak klinik mengatakan ke saya kalau bahan donor berkualitas tinggi sangat langka, dan ini adalah kewajiban sipil saya untuk menyumbang lebih banyak sperma dan membantu lebih banyak pasangan secara anonim,” lanjutnya.

Durov juga bilang bahwa spermanya sudah membantu lebih dari 100 pasangan di 12 negara untuk punya anak. Sebuah klinik fertilisasi masih menyimpan spermanya yang di bekukan dan tersedia untuk penggunaan anonim, yang kemungkinan merujuk ke Klinik Altravita di Moskow.

Ke depan, Durov juga berencana membuka data DNA-nya supaya anak-anak biologisnya bisa saling menemukan lebih mudah. “Saya juga ingin membantu menghilangkan stigma soal donasi sperma dan memberi insentif kepada lebih banyak pria sehat untuk melakukannya, sehingga keluarga yang berjuang untuk punya anak bisa punya lebih banyak pilihan,” jelas Durov.

Meski begitu, ada juga kritik terkait donasi sperma anonim. Beberapa orang berpendapat bahwa anonimitas donor bisa menyebabkan masalah. Terutama jika anak yang lahir dari donor punya kondisi medis yang di wariskan secara genetik. Bahkan kalau mereka tahu identitas donor, nggak ada jaminan kalau si donor bakal merespons atau memberikan informasi yang benar.

Digitripx

Your Digital Destination. Channel Youtube : DigiTripX Media

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button