Perbedaan Emas Putih dan Perak: Apa yang Harus Kamu Tahu?
DigiTripX.id – Siapa yang nggak suka pakai perhiasan? Emas putih dan perak adalah dua logam mulia yang sering banget jadi pilihan, baik buat gelang, cincin, ataupun kalung. Tapi, meski tampak mirip, keduanya ternyata punya perbedaan yang lumayan signifikan.
Emas Putih: Campuran Bersejarah yang Stylish
Emas putih sebenarnya bukan emas murni, tapi campuran emas dengan logam lain seperti paladium atau nikel. Nah, inilah yang bikin warnanya jadi putih. Dikutip dari Utsav Pedia, emas putih pertama kali di kembangkan di Jerman pada tahun 1710 oleh Johann Friedrich Böttger dan Ehrenfried Walther von Tschirnhaus. Tapi, versi modern emas putih yang kita kenal sekarang baru muncul sekitar tahun 1920-an.
Ada dua versi sejarah soal emas putih. Versi pertama mengatakan Belais bersaudara mematenkan emas putih pada 1920 dengan mencampur emas, nikel, dan seng. Sementara versi kedua mengklaim Karl Richter menciptakan emas putih lebih dulu pada 1915 dengan campuran emas, nikel, dan paladium. Sejak Perang Dunia II, emas putih mulai populer karena harga platinum yang mahal, sehingga para pembuat perhiasan mencari alternatif lain dengan mencampurkan nikel, paladium, atau seng dengan emas.
Baca Juga : PPN Naik Tahun Depan, Harga Netflix dan Spotify Ikutan Meroket!
Kebanyakan perhiasan emas putih di lapisi dengan rhodium, logam mulia yang masuk dalam keluarga platinum dan merupakan salah satu logam paling mahal di dunia. Jadi nggak heran kalau emas putih selalu terlihat berkilau.
Perak: Dari Masa ke Masa
Sementara itu, perak sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Menurut Gatsby Jewellery, perak pertama kali di gunakan sekitar 5000 Sebelum Masehi untuk membuat barang-barang seperti wadah makan dan patung. Di masa Mesir dan Yunani kuno, hanya kaum elit yang bisa menikmati perhiasan perak. Bahkan, sampai di era Tudor, Stuart, dan Georgia, hanya kalangan atas yang bisa punya perhiasan dari perak.
Namun, semuanya berubah di era Victoria. Dengan revolusi industri, perak jadi lebih mudah di akses karena teknologi produksi massal. Perhiasan perak jadi lebih terjangkau, tapi tetap berkelas.
Perak modern biasanya di campur dengan logam lain seperti tembaga untuk memperkuatnya. Standar yang umum digunakan adalah 92,5 persen perak murni dan 7,5 persen logam lain. Tapi, hati-hati, kalau kamu alergi terhadap nikel, pilih perhiasan yang dicampur tembaga, ya!
Emas Putih vs. Perak: Mana yang Cocok Buat Kamu?
Kalau dilihat sekilas, emas putih dan perak memang mirip, tapi ada beberapa perbedaan penting. Perak punya kilau yang lebih dalam dan cenderung memberikan kesan mewah. Namun, seiring berjalannya waktu, perak bisa berubah warna atau patina, yang membuatnya tampak lebih gelap.
Di sisi lain, emas putih lebih tahan terhadap noda atau perubahan warna karena di lapisi rhodium. Jadi, kalau kamu suka perhiasan yang nggak banyak perawatan tapi tetap kinclong, emas putih bisa jadi pilihan terbaik.
Mana yang Lebih Baik?
Pilihan antara emas putih dan perak tergantung selera dan kebutuhanmu. Kalau kamu suka kilauan yang lebih terang dan elegan, perak bisa jadi pilihan yang pas. Tapi kalau kamu lebih suka sesuatu yang tahan lama dan selalu bersinar, emas putih jelas lebih unggul.