Teknik Modifikasi Awan, Berkah atau Bencana?
DigiTripX.id – Teknik yang bisa melindungi sebagian wilayah Amerika Serikat dari ancaman gelombang panas. Teknik ini di sebut modifikasi awan atau marine cloud brightening (MCB). Dengan menyemai partikel garam laut di atmosfer, MCB bisa memantulkan lebih banyak radiasi matahari dan membuat awan lebih cerah. Tapi, apakah teknik ini benar-benar solusi jitu atau malah menimbulkan masalah baru di masa depan?
Apa Itu Marine Cloud Brightening?
MCB adalah bagian dari rekayasa iklim yang bertujuan untuk memantulkan sinar matahari kembali ke luar angkasa, sehingga Bumi menjadi lebih dingin. Eksperimen kecil-kecilan telah di lakukan di Great Barrier Reef, Australia dan Teluk San Fransisco, AS. Harapannya, awan-awan cerah ini dapat mengurangi intensitas gelombang panas yang semakin sering terjadi akibat pemanasan global.
Baca juga : Suhu Global Tembus 1,5 Derajat Celsius Sepanjang Tahun!
Efeknya Sampai 2050
Tim peneliti dari University of California, San Diego, yang di pimpin oleh Katharine Ricke, memodelkan dampak MCB hingga tahun 2050. Mereka menemukan bahwa meskipun MCB bisa mengurangi risiko gelombang panas di AS bagian barat hingga 55%, teknik ini juga mengurangi curah hujan secara signifikan di berbagai belahan bumi. Bahkan, di tahun 2050, MCB bisa menyebabkan gelombang panas yang lebih ekstrem di Eropa, dilansir dari NEW SCIENTIST, NATURE.
Tantangan dan Kontroversi
Jessica Wan, anggota tim peneliti, menekankan bahwa dampak MCB regional tidak selalu mudah di prediksi. Hasil studi mereka menunjukkan betapa kompleksnya sistem iklim dan betapa sulitnya mengantisipasi semua efek samping dari rekayasa bumi.
Selain itu, Ricke memperingatkan bahwa ketergantungan pada teknik seperti MCB dapat mengurangi motivasi untuk mengurangi emisi karbon, yang merupakan penyebab utama pemanasan global. Jika MCB berhenti bekerja, dunia mungkin terjebak dalam kondisi yang lebih berbahaya.
Pendapat Lain
Daniel Harrison dari Southern Cross University, Australia, yang juga meneliti MCB, berpendapat bahwa skenario pemodelan Ricke terlalu ekstrem. Menurutnya, proyek MCB yang dia lakukan lebih singkat dan terbatas, sehingga tidak menimbulkan dampak besar terhadap iklim global.
Geoengineering, termasuk MCB, memang menjanjikan sebagai salah satu solusi menghadapi pemanasan global. Namun, penelitian lebih lanjut di perlukan untuk memahami dampak jangka panjang dan efek samping yang mungkin terjadi. Sebelum kita benar-benar mengandalkan teknik ini, penting untuk terus mencari solusi lain yang lebih berkelanjutan dan mengurangi emisi karbon secara signifikan.