DigiTripx.id – Makassar kota yang tak pernah kehabisan pesona, kembali memukau banyak mata dengan perayaan Cap Go Meh yang berlangsung di Jalan Sulawesi. Jantung kota berdetak lebih kencang, dipenuhi dengan keceriaan, tawa, dan sinar yang menceritakan kisah kebersamaan dalam keragaman.
Di balik kerlip lampu dan gemerlap kembang api, terhampar cerita tentang sebuah kota yang berdiri teguh memeluk keberagaman. Jalan Sulawesi, yang biasanya sibuk dengan hiruk-pikuk keseharian, malam itu berubah wajah. Ia menjadi panggung meriah, di mana setiap sudutnya bernyanyi, menari, dan merayakan kehidupan.
Baca juga : Menyalakan Lampion: Tradisi Kaya Sejarah Perayaan Cap Go Meh
Pertunjukan yang memukau mata dan menggugah jiwa menjadi hidangan utama. Barongsai yang lincah, tarian naga yang elegan, dan pertunjukan budaya lainnya berjalin harmonis, menciptakan simfoni keindahan yang tak terlupakan. Momen menjaga nyala obor menjadi puncak kehangatan malam itu, dengan cahaya yang simbolis membawa harapan untuk esok yang lebih cerah.
Kuliner, oh kuliner! Jalan Sulawesi tidak pernah mengecewakan. Dari sudut ke sudut, aroma menggoda berpadu dengan senyuman para penjual yang ramah, menyajikan hidangan yang tak hanya memanjakan lidah, tapi juga menghangatkan jiwa. Ini bukan sekadar pesta bagi perut, tapi juga bagi hati.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar menegaskan bahwa Cap Go Meh lebih dari sekadar perayaan. Ini adalah manifestasi dari kekuatan kebersamaan dan keberagaman. Kehadiran masyarakat yang antusias, menjaga ketertiban dan keamanan bersama, adalah bukti nyata bahwa di Makassar, perbedaan bukanlah pembatas, melainkan jembatan yang menghubungkan hati.
Baca juga : Semangat Imlek “Ramalan Zodiak dan Aura Positif Kamu”
Jalan Sulawesi bukan hanya menyaksikan perayaan, tapi juga menjadi saksi bisu dari sebuah janji. Janji untuk selalu merayakan keberagaman, menjaga ikatan sosial, dan memupuk kegembiraan bersama. Cap Go Meh di Makassar bukan sekadar pesta, tapi juga pelajaran tentang hidup dan kebersamaan.
Nantikan Cap Go Meh tahun depan, dengan harapan yang lebih besar dan perayaan yang lebih meriah. Hingga saat itu tiba, Jalan Sulawesi akan terus mengingatkan kita pada malam yang penuh warna, keceriaan, dan pesan damai. Sampai jumpa lagi, di perayaan kehidupan yang tak pernah berakhir.