Thailand Gaspol Jadi Magnet Raksasa Data Center ASEAN!
DigiTripX.id – Move over, Malaysia! Thailand sedang bersiap menjadi raja baru pusat data di Asia Tenggara dengan gebrakan investasi yang super ganas. Baru aja, Badan Investasi Thailand (BOI) mengumumkan persetujuan untuk empat proyek mega dengan nilai fantastis US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 51 triliun.
Gak main-main, investasi ini di topang oleh nama-nama besar. Dari Dubai, DAMAC Digital akan membangun pusat data berkapasitas 84 megawatt. Belum lagi, ada proyek hyperscale data centre gila-gilaan dengan beban TI 200 MW dari investor lokal. Wuih, skalanya bikin melongo.
Akselerator Ditekan, Proyek Senilai Rp 150 Triliun Digas
Nggak cuma itu, BOI lagi serius banget buat mengebut. Mereka baru aja menyetujui serangkaian langkah buat mempercepat proyek senilai US$ 9,2 miliar yang sempat tertunda. Bayangin aja, langkah ini termasuk memangkas segalanya, mulai dari hambatan listrik, akses lahan, sampe urusan visa dan izin kerja.
“Langkah ini akan memperkuat kepercayaan investor dan berkontribusi besar buat lapangan kerja serta ekonomi Thailand,” jelas Narit Therdsteerasukdi, sang Bos BOI.
Baca Juga : ASEAN : Thailand & Kamboja Damai, Tapi Ada Momen Slip Jokowi-Prabowo di Malaysia!
Lalu, Bagaimana dengan Pesaing Seperti Malaysia?
Memang, sebelumnya Malaysia sempat di sebut-sebut sebagai destinasi favorit para raksasa teknologi. Microsoft, Amazon, Google (Alphabet), sampai Tencent dan Alibaba dari China, berinvestasi di sana. Daya tariknya? Harga tanah dan listrik yang lebih murah, plus potensi permintaan AI yang menjanjikan. Hingga akhir 2024, Johor, Malaysia, punya 12 pusat data dengan total kapasitas 369,9 MW.
Tapi, dengan gebrakan terbaru ini, Thailand jelas banget menunjukkan taringnya. Mereka nggak cuma ngasih insentif, tapi juga komitmen kuat buat memuluskan jalan para investor.
Persaingan Data Center ASEAN Memanas
Persaingan buat jadi hub data center terdepan di ASEAN lagi panas banget. Thailand dengan langkah agresif dan investasi triliunan rupiahnya siap menantang dominasi Malaysia. Siapa yang akhirnya akan jadi juaranya? Satu yang pasti, gelombang investasi digital di Asia Tenggara lagi happening banget.
Sumber: Reuters (11/11/2025)


