Dinyatakan Punah: Empat Bayi Singa Barbary Lahir di Ceko!

DigiTripX.id – Kabar gembira datang dari Taman Safari Dvur Kralove, Republik Ceko. Empat anak singa barbary. Spesies langka yang sudah dinyatakan punah di alam liar Afrika Utara, baru saja lahir di sana.
Tiga betina dan satu jantan ini terlihat aktif banget bermain di luar kandang, sambil di awasi ketat oleh kedua induknya, Khalila dan Bart. Kelahiran mereka, seperti di laporkan AP News pada Kamis (7/8/2025), jadi tonggak penting buat upaya melestarikan salah satu predator paling ikonik di dunia.
Sayangnya, kebersamaan keluarga kecil ini di Dvur Kralove nggak akan lama. Keempat bayi singa tersebut akan “pindah rumah” ke kebun binatang mitra, termasuk ke Kebun Binatang Beersheba di Israel. Langkah ini adalah bagian dari program internasional buat menjaga populasi singa barbary di penangkaran.
Rencana Balik ke Alam Liar, Tapi…
Wakil Direktur Dvur Kralove, Jaroslav Hyjanek, mengungkapkan bahwa ada wacana mengembalikan singa barbary ke habitat aslinya. Namun, realisasinya masih jauh. Rencananya, konferensi pakar akan di gelar di Maroko akhir 2025 atau awal 2026 untuk menilai kelayakan pelepasliaran di Pegunungan Atlas.
“Tantangannya banyak banget, mulai dari masalah administratif, ketersediaan mangsa, sampai dukungan dari masyarakat lokal,” ujar Hyjanek. Meski begitu, ia optimistis. “Penting punya visi seperti ini. Tanpa itu, kebun binatang akan kehilangan makna.”
Baca Juga : “One Piece” Dari Anime ke Gerakan Kritik Pemerintah yang Viral!
Singa Legenda Afrika Utara
Singa barbary (Panthera leo leo) pernah jadi raja padang rumput Afrika Utara, terutama di wilayah Maghreb yang membentang dari Maroko sampai Mesir. Ukurannya jumbo, dengan singa jantan punya surai lebat dan gelap yang menjuntai sampai dada, plus bulu panjang di kaki depan dan bagian bawah tubuh. Beratnya bisa tembus 230 kg, bahkan ada laporan (meski belum terverifikasi) yang bilang bisa sampai 300 kg dengan panjang tubuh hampir 3 meter.
Dulu, mereka jadi simbol kekuatan sejak zaman Kekaisaran Romawi. Bahkan dipakai buat pertarungan gladiator. Tapi populasi mereka anjlok drastis akibat perburuan brutal sejak era Romawi dan hilangnya habitat alami. Foto terakhir singa barbary di alam liar diambil pada 1925, sementara individu terakhir di ketahui dibunuh pada 1942. Diperkirakan, populasi liar benar-benar punah di tahun 1960-an.
Harapan dari Penangkaran
Sekarang, jumlah singa barbary di dunia di perkirakan kurang dari 200 ekor, semuanya hidup di penangkaran. Beberapa di antaranya di yakini masih punya garis keturunan murni dari singa barbary yang pernah di pelihara keluarga kerajaan Maroko hingga 1970-an.
Meski jalan buat mengembalikan sang raja ke alam liar masih panjang. Kelahiran empat bayi singa ini jadi harapan baru. Siapa tahu, suatu hari nanti, auman singa barbary kembali menggema di Pegunungan Atlas.