DigiTripX.id – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat Universitas (PPMU) tahun 2025 (1/08/25) menggelar pelatihan Peer Group Educator dengan tema “Sahabat Gizi” di SDN 3 Parepare dan SD Katolik Parepare. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang obesitas dan pencegahan kegemukan.
Kegiatan ini di ketuai oleh Andi Imam Arundhana Thahir, S.Gz., MPH, Ph.D, dengan anggota tim yaitu Muhammad Rachmat, S.KM., M.Kes., Prof. Dr. M. Thahir Haning, M.Si., dan Rahayu Indriasari, S.KM., MPHCN, Ph.D. Selain tim dosen, pelatihan ini juga melibatkan mahasiswa S1 dan S2 Gizi FKM Unhas dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan. Mereka adalah Khadijah Nur Hasanah Assegaf, Isnawati Adib, Rifqah Fathi Amani, dan Nuurunnisaa Tanri Zahratutsaniy Ihsan.
Baca Juga : Pulang Sebelum Gelap: Menjaga Anak di Era Kebebasan Semu!
Sebanyak 32 siswa dari kedua sekolah terlibat sebagai peer group educator, di dampingi guru pendamping. Mereka mendapatkan materi tentang gizi seimbang, bahaya obesitas, dan komunikasi efektif sebagai peer group educator. Selain itu, siswa juga di perkenalkan pada permainan edukatif untuk menyampaikan pesan gizi kepada teman sebayanya.
Ketua tim, Andi Imam Arundhana Thahir, menjelaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera. “Siswa dibekali keterampilan komunikasi efektif untuk menyampaikan pesan tentang gizi seimbang dan pencegahan kegemukan,” tambah Muhammad Rachmat, anggota tim.
Peserta pelatihan merasa senang dan antusias, mengaku mendapatkan pengetahuan baru tentang pola hidup sehat dan merasa lebih percaya diri untuk menyampaikan pesan gizi kepada teman-temannya. Kepala SDN 3 Parepare dan Kepala SD Katolik Parepare menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini dan berharap para peer group educator dapat menjadi teladan bagi teman-temannya.
Andi Imam Arundhana berharap para peer group educator dapat membawa pengaruh positif di lingkungan keluarga dan masyarakat. “Pencegahan kegemukan perlu di mulai sedini mungkin, dan anak-anak punya peran besar sebagai agen perubahan,” pungkasnya.
