AcademyDestination

Prof. Adam Brumm: Lukisan Gua Leang-Leang Lebih Penting dari Monalisa!

DigiTripX.id – Bayangkan lukisan yang di buat bukan di atas kanvas, tapi di dinding gua; bukan pakai kuas, tapi semprotan pigmen merah dari mulut manusia purba. Dan bayangkan lukisan itu lebih tua dari semua karya seni yang kita kenal hari ini, termasuk Monalisa. Ya, kamu nggak salah dengar!

Lukisan gua di Leang-Leang jauh lebih penting dari Monalisa. Monalisa penting untuk Eropa, tapi Leang-Leang adalah sejarah umat manusia,” tegas Prof. Adam Brumm, arkeolog asal Australia, dalam Konferensi Internasional Gau Maraja Leang-Leang Maros 2025.

Pernyataan itu sontak menyedot perhatian peserta. Bagaimana tidak? Lukisan tangan manusia dan babirusa purba di gua-gua Maros, Sulawesi Selatan, ternyata berusia lebih dari 40.000 tahun, jauh lebih tua dari seni cadas Eropa seperti di Lascaux atau Altamira.

Seni Cadas Maros: Lebih Tua dari yang Kita Kira

Melansir dari Jurnal Nasional Library of Medicine. Salah satu penelitiannya yang terkenal adalah Pleistocene Cave Art from Sulawesi, Indonesia, Penelitian yang dipimpin Adam Brumm dan timnya dari Griffith University bersama para ahli Indonesia mengungkap fakta mencengangkan: stensil tangan di Leang Timpuseng berusia minimal 39.900 tahun, dan lukisan figuratif babirusa di gua yang sama diperkirakan berumur 35.400 tahun. Penemuan ini menjadikan seni cadas Maros sebagai salah satu yang tertua di dunia, bahkan mengungguli lukisan gua tertua di Eropa.

6307674131973392775
Lukisan gua yang diperkirakan berusia 40.000 tahun tahun, ditemukan di Leang Tedongnge

Penanggalan di lakukan menggunakan metode uranium-series dating. Yaitu teknik ilmiah yang bisa mengukur umur lapisan kalsium karbonat di atas atau di bawah lukisan. Teknik ini mengandalkan laboratorium khusus, yang hingga kini hanya tersedia di beberapa universitas di Australia, seperti Griffith dan Melbourne University.

Sayangnya, keterbatasan teknologi di Indonesia membuat banyak artefak penting harus dibawa ke luar negeri untuk di analisis lebih lanjut.

Baca Juga : Geometri Da Vinci: Dokter Gigi Ini Pecahkan Misteri Vitruvian Man!

Leang-Leang: Jejak Tangan Purba dan Kisah Evolusi Manusia

Bagi Prof. Adam Brumm yang telah meneliti di Indonesia sejak 2003 Leang-Leang bukan sekadar situs arkeologi. Ini adalah lembaran awal kisah manusia, tempat di mana seni pertama kali muncul, dan simbol dari evolusi budaya manusia modern. Salah satu lukisan di Leang Jarie bahkan memiliki usia minimum 39.400 tahun, menunjukkan bahwa manusia di Sulawesi telah memiliki tradisi simbolik yang canggih jauh sebelum era pertanian di mulai.

Ia bahkan menyebut bahwa masyarakat purba Sulawesi bisa saja merupakan leluhur orang-orang pertama di Australia. Hubungan ini dibuktikan oleh temuan arkeologis seperti lukisan tangan, gambar babi, hingga keberadaan anjing Dingo yang diperkirakan berasal dari Indonesia.

Rumah Kedua Sang Arkeolog

Prof. Adam bukan nama baru dalam dunia arkeologi Indonesia. Ia adalah Direktur Australian Research Centre for Human Evolution dan salah satu tokoh di balik penemuan Homo floresiensis, si “hobbit” dari Flores. Ia rutin datang ke Indonesia tiap tahun, tinggal selama berbulan-bulan bersama tim dan warga lokal. “Indonesia Timur sudah seperti rumah kedua saya,” ujarnya.

Ia juga memberikan penghargaan tinggi kepada kolaborator dari Indonesia. Pak Budianto Hakim (BRIN), Iwan Sumantri (Unhas), Basran Burhan (Griffith University), dan Dr. Adhi Agus Oktaviana (BRIN/Griffith), yang dinilai berjasa besar dalam membuktikan bahwa Indonesia adalah titik penting dalam peta evolusi manusia dunia.

Lebih dari Sekadar Sejarah

Apa yang di temukan di gua-gua Maros bukan hanya tentang lukisan kuno, tapi tentang identitas manusia itu sendiri. Tangan-tangan purba yang meninggalkan jejak di dinding batu adalah bentuk ekspresi pertama yang menggambarkan “aku ada”. Dan itu, menurut Prof. Adam Brumm, jauh lebih menyentuh dan monumental daripada sekadar senyuman Monalisa.

Digitripx

Your Digital Destination. Channel Youtube : DigiTripX Media

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button