DestinationEvent

Jejak Bugis di Negeri Jiran: Komunitas Bugis Sarawak!

Kembali ke Akar Budaya di Sulawesi Selatan

DigiTripX.id – Kisah perantauan orang Bugis memang selalu menarik untuk disimak. Salah satunya datang dari komunitas Bugis Sarawak, Malaysia, yang menunjukkan bahwa meskipun hidup jauh dari tanah leluhur, akar budaya tetap tumbuh subur dan kokoh.

Pada era 1920-an, gelombang pertama masyarakat Bugis, khususnya dari Wajo, mulai berlayar ke Sarawak, Malaysia. Mereka merintis kehidupan baru di kawasan yang kini di kenal sebagai Sadong Jaya, membuka lahan pertanian, dan menanam pohon kelapa. Dari awal yang sederhana itulah, komunitas Bugis perlahan tumbuh menjadi bagian penting dalam masyarakat Malaysia dan akhirnya menjadi warga negara tetap di negeri jiran.

Dalam Event Internasional Gau Maraja yang digelar di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, kehadiran perwakilan Persatuan Bugis Sarawak menjadi warna tersendiri. Mustakim Bin Suhaili, Setiausaha Persatuan Bugis Sarawak, hadir langsung dari Malaysia dan berbagi kisah inspiratif tentang bagaimana komunitas Bugis di Sarawak tetap menjaga jati diri dan warisan budayanya.

6300569594640845358
Jauh di mata, dekat di budaya. Bersama saudara Bugis dari Sarawak, menjalin silaturahmi lintas negeri.

“Kami ini berasal dari keturunan Wajo. Di Sarawak, kami membangun hidup dengan bercocok tanam pohon kelapa. Tapi yang paling penting, kami tetap membawa semangat siri’ dan budaya leluhur dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Mustakim.

Budaya yang Tak Pernah Padam

Meski jauh dari tanah Sulawesi, semangat budaya Bugis tetap menyala di Sarawak. Tradisi seperti Mappacci, Sayyang Pattudu’, dan berbagai ritual adat lainnya masih rutin dirayakan oleh komunitas Bugis di sana. Dukungan dari pemerintah lokal Malaysia serta semangat gotong royong di antara warga menjadi kunci utama keberlangsungan tradisi-tradisi ini.

Tak hanya urusan budaya, Persatuan Bugis Sarawak yang berdiri sejak awal 2000-an juga aktif dalam kegiatan sosial, pendidikan, hingga kerja sama lintas negara. Kunjungan mereka ke Makassar dan Maros kali ini menjadi salah satu bentuk nyata penguatan koneksi budaya antara Sarawak dan Sulawesi Selatan.

6301010713551947278
Jamuan penuh kehangatan bersama Bupati Maros—rasa persaudaraan makin erat, budaya makin dekat.

Silaturahmi yang Menghangatkan

Kehadiran mereka dalam Event Gau Maraja di sambut hangat oleh masyarakat dan pemerintah daerah Sulawesi Selatan. Momen ini menjadi ajang mempererat silaturahmi, sekaligus bukti bahwa akar budaya memang punya cara unik untuk terus tumbuh – di mana pun berada.

“Kami sangat menghargai sambutan yang luar biasa dari masyarakat Sulawesi Selatan. Ini membuktikan bahwa ikatan budaya tidak pernah putus, walau laut memisahkan kita,” tambah Mustakim dengan mata berbinar.

Kisah komunitas Bugis di Sarawak adalah pengingat bahwa identitas tidak akan pernah pudar jika terus dirawat dengan cinta dan kebanggaan. Mereka adalah cerminan dari kekuatan budaya yang menyeberangi batas negara dan tetap hidup dalam harmoni.

Digitripx

Your Digital Destination. Channel Youtube : DigiTripX Media

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button