AcademyInterest

Weizmann Institute Di Rudal Iran: Pusat Sains Israel Runtuh!

DigiTripX.idWeizmann Institute of Science, Akhir pekan lalu, di kejutkan oleh serangan rudal Iran yang menghantam  pusat penelitian paling bergengsi di Israel. Lembaga yang telah melahirkan berbagai penemuan mendunia ini hancur lebur dalam sekejap.

Bangunan megah yang mewadahi lebih dari 45 laboratorium kelas dunia itu runtuh begitu saja. Hasil kerja para ilmuwan selama puluhan tahun lenyap tak bersisa. Dari ribuan sampel jaringan jantung manusia hingga DNA dan RNA semua menghilang di telan reruntuhan.

Kenapa Iran Menarget Weizmann?

Bukan tanpa alasan Iran mengarahkan serangan ke Weizmann. Banyak pengamat menduga ini adalah bentuk balasan atas dugaan keterlibatan Israel dalam pembunuhan ilmuwan nuklir Iran beberapa tahun terakhir. Serangan ini disebut sebagai pesan keras bahwa dunia sains pun kini tak luput dari panasnya konflik geopolitik.

Baca Juga : Iran vs Israel Bukan Cuma di Dunia Nyata: Serangan Siber 700%

Sekilas Tentang Weizmann Institute

Didirikan pada tahun 1934 oleh Chaim Weizmann. Ilmuwan sekaligus presiden pertama Israel, Weizmann Institute memang bukan universitas biasa. Lembaga ini di kenal sebagai tempat riset multidisiplin kelas dunia dalam bidang sains dan ilmu alam.

Berbagai laboratorium di dalamnya telah menghasilkan kontribusi besar bagi dunia, dari riset medis hingga pengembangan teknologi pertahanan. Termasuk di antaranya adalah laboratorium milik Prof. Elad Tzahor, yang selama 22 tahun meneliti regenerasi jaringan jantung.

Namun, semuanya kini tinggal puing. “Ini seperti medan perang. Semua yang ada di lembaga kami yang indah itu tertutup kaca dan potongan logam,” ujar Tzahor, dikutip dari Times of Israel.

Kerugian Ilmiah dan Finansial

Menurut laporan media ekonomi Calcalist, hanya untuk membangun kembali fasilitas kosong butuh dana sekitar US$50 juta atau setara dengan Rp820 miliar. Dan untuk melengkapi isinya lagi dengan alat-alat mutakhir, butuh dana tambahan serupa.

Tak hanya laboratorium pribadi yang hancur. Banyak peralatan canggih yang biasa digunakan bersama oleh para peneliti di Weizmann juga ikut rusak. “Mesin-mesin ini terlalu mahal untuk dimiliki satu lab saja. Sekarang banyak riset yang harus tertunda,” kata Dr. Tslil Ast, salah satu ilmuwan di sana.

Meski dalam situasi genting, semangat akademik tak langsung padam. Beberapa mahasiswa dan ilmuwan berupaya menyelamatkan apa pun yang masih bisa di selamatkan. Mulai dari tikus-tikus beku hingga jaringan sel manusia.

Jacob Hanna, pakar biologi yang sedang berada di luar negeri, menyebut timnya di Weizmann masih berusaha memindahkan ratusan sampel penting dari laboratorium yang nyaris runtuh total.

Jejak Militer di Balik Riset

Menariknya, Weizmann tak hanya dikenal karena sains murni. Institut ini juga punya hubungan erat dengan industri militer. Pada Juni 2023, klub mahasiswa AMOTech menggelar diskusi tentang riset di industri pertahanan. Dan pada Oktober 2024, Weizmann resmi bekerja sama dengan Elbit Systems, perusahaan teknologi militer, untuk mengembangkan material biologi untuk keperluan militer.

Dampaknya Tidak Main-main

Kehancuran Weizmann bukan hanya kehilangan fisik. Ini adalah tamparan besar bagi dunia akademik dan ilmiah. Banyak riset yang terhenti, kolaborasi terputus, dan kemajuan sains yang mundur beberapa langkah.

Dalam dunia di mana ilmu pengetahuan semestinya jadi jembatan perdamaian, hancurnya Weizmann Institute justru jadi bukti betapa rapuhnya batas antara riset dan konflik.

Digitripx

Your Digital Destination. Channel Youtube : DigiTripX Media

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button