Cara Gen Z dan Gen Alfa Merangkul Pertemanan di Era Digital!

DigiTripX.id – Persahabatan di era digital punya nuansanya sendiri. Generasi Z (lahir 1997–2012) dan Generasi Alfa (lahir 2010–seterusnya) tengah belajar menjalin pertemanan yang tak hanya sebatas tatap muka, tapi juga melibatkan teknologi dan media sosial. Tapi, bukan berarti pertemanan menjadi dangkal. Malahan, pertemanan di kalangan Gen Z dan Alfa lebih luas, kreatif, dan punya makna yang lebih manusiawi.
Menghubungkan Lewat Media Sosial, Tapi Tetap Autentik
Instagram, TikTok, dan WhatsApp bukan lagi sekadar ruang untuk pamer foto atau mencari likes. Bagi Gen Z dan Alfa. Media sosial juga menjadi tempat untuk menemukan teman yang punya visi, hobi, dan minat yang sama. Komunitas game, cosplay, belajar bahasa asing, hingga kreator konten, menjadi ruang penting yang turut menjaga pertemanan tetap hidup dan dekat.
Ini juga tampak dari cara mereka saling mendukung satu sama lain, mulai dari memberikan likes, comments positif, hingga menjadi “support system” saat tengah belajar, mencari pekerjaan, atau tengah melawan masalah hidup.
Baca Juga : Tren Baru di Korea: Makanan Hampir Kedaluwarsa Jadi Favorit!
Menghargai Keberagaman dan Mengikuti Tren Positif
Generasi Z dan Alfa juga lebih terbuka mengenai perbedaan dan menerima teman-teman dari latar budaya, ras, agama, dan orientasi seksual yang berbeda. Dalam pertemanan, perbedaan dianggap sebagai kekayaan, bukan masalah. Tak jarang, pertemanan multikultural terjadi secara luas, melibatkan teman-teman dari berbagai penjuru dunia.
Selain itu, pertemanan di kalangan Gen Z dan Alfa juga lebih kreatif dan positif. Konten kreatif, saling memberikan dukungan moral, hingga belajar keterampilan bersama, menjadi tren pertemanan yang tengah digandrungi.
Makna Pertemanan di Mata Gen Z dan Alfa
Bagi Gen Z dan Alfa, pertemanan bukan soal seberapa dekat fisik satu sama lain, tapi seberapa dekat hati, visi, dan dukungannya. Dalam era yang serba digital, pertemanan juga punya peluang lebih luas dan lebih manusiawi — sehingga pertemanan tak hanya menjadi ajang mencari kesenangan, tapi juga ruang belajar, berbagi, dan saling menjaga.