Event

MIWF 2025 Usung Tema “Land and Hand”

Suara Lantang untuk Ruang Hidup dari Makassar ke Dunia!

DigiTripX.id – Buat kamu yang cinta sastra, peduli lingkungan, dan gak pernah lelah bersuara untuk keadilan, catat tanggalnya: Makassar International Writers Festival (MIWF) 2025 bakal digelar pada 29 Mei–1 Juni di Fort Rotterdam, Makassar! Tahun ini, MIWF hadir dengan tema super kuat dan menyentuh, “Land and Hand”, sebagai ajakan bersama untuk merawat dan mempertahankan ruang hidup kita.

Bukan sekadar festival literasi biasa, MIWF 2025 jadi tempat kumpulnya para penulis, seniman, aktivis, pembaca, dan semua yang punya kepedulian terhadap dunia yang makin rentan. Tema “Land and Hand” dipilih sebagai bentuk seruan kolektif atas maraknya perampasan ruang hidup—baik di level lokal, nasional, hingga global.

“Land and Hand bukan cuma tema, tapi ajakan untuk berpikir, bicara, dan bertindak soal bagaimana ruang hidup kita makin terdesak,” ujar M. Aan Mansyur, Direktur MIWF 2025.

Ruang Sastra yang Kritis, Inklusif, dan Penuh Aksi

MIWF dikenal bukan hanya sebagai perayaan sastra, tapi juga sebagai ruang ngobrol lintas disiplin yang terbuka buat semua kalangan. Tahun ini, isu-isu seperti feminisme, kebebasan berekspresi, krisis lingkungan, hingga genosida di Palestina akan jadi bahan diskusi bareng para pemikir dan kreator hebat dari berbagai latar belakang.

Foto MIWF 2024 #10 (1)
Sesi panel MIWF 2024 menyajikan obrolan seru soal isu sosial dan sastra, menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang seperti penulis, aktivis, jurnalis, dan seniman.

Satu hal yang patut diacungi jempol: MIWF 2025 tetap memegang prinsip No All-Male Panel. Artinya, gak akan ada sesi yang isinya pembicara laki-laki semua. Komitmen pada kesetaraan gender dan keberagaman perspektif beneran dijaga.

Gak cuma itu, festival ini juga mengusung semangat low carbon dan zero waste. Jadi, bukan cuma pikiran yang tercerahkan, tapi juga gaya hidup yang lebih sadar lingkungan ikut dibawa pulang.

Lebih dari 150 Pembicara dan 100+ Program Seru!

Dari diskusi panel, lokakarya, peluncuran buku, hingga presentasi karya, semua dikemas untuk memantik pikiran dan menginspirasi aksi nyata. Tahun ini, MIWF menghadirkan lebih dari 150 pembicara dari Indonesia dan mancanegara.

Ada Andreas Kurniawan (psikiater-penulis), Natasha Rizky (aktris-penulis), Cania Citta (kreator konten), Ian D. Wilson (pengajar-peneliti), hingga nama-nama dari Timur Indonesia seperti Faisal Oddang, Ibe S. Palogai, Maria Pankratia, dan banyak lagi.

Kurator MIWF, Mariati Atkah, menyebut tema ini merupakan kelanjutan dari semangat m/othering tahun lalu yang mengangkat kerja-kerja perawatan. “Land and Hand menegaskan pentingnya kerja mempertahankan. Perawatan adalah bagian dari mempertahankan,” ujarnya.

Biar tema ini gak cuma jadi slogan, tim kurator juga menyusun kata kunci kayak ‘akses’, ‘kuasa’, ‘daya’, ‘kolektif’, ‘keberlanjutan’, sampai ‘solidaritas’, buat jadi dasar semua program yang digelar.

Program Unggulan yang Bikin Kamu Betah Nongkrong di MIWF

Ada lokakarya keren kayak Seni dan Pemulihan buat penyintas kekerasan, dan Kritik Sastra bareng Doni Ahmadi dan Iin Farliani. Komunitas juga dilibatkan, mulai dari 30 Hari Bercerita sampai ruang-ruang kreatif Makassar kayak Katakerja.

Yang unik dan wajib kamu cek: presentasi kolektif WANUA dari Belanda, penampilan Tony Yap dari Australia, dan enam pameran tematik, seperti The Butterfly Effect dan Ebb and Flow: What Water Could Remember.

Jangan lupa mampir ke Taman Rasa, surganya kuliner lokal yang ramah lingkungan. Di sini, kamu bisa nikmati sajian lezat tanpa plastik sekali pakai, dan semua limbahnya dikelola secara bijak. Ada 22 booth kuliner Sahabat Taman Rasa yang siap manjain lidah kamu!

Foto MIWF 2024 #2
Ribuan pengunjung memadati Fort Rotterdam saat MIWF 2024 berlangsung. Festival literasi terbesar di Indonesia Timur ini selalu jadi ruang seru untuk diskusi, inspirasi, dan kolaborasi lintas komunitas.

Emerging Writers, Konsorsium Festival, dan Kolaborasi Multinasional

MIWF 2025 juga menampilkan tujuh penulis terpilih dari program Emerging Writers. Mereka datang dari berbagai penjuru Indonesia, dari Ternate, Dogiyai, Samarinda, hingga Atambua. Mereka bakal berbagi cerita tentang proses kreatif dan perjalanan kepenulisan mereka.

Ada juga forum keren bernama Konsorsium Festival, yang mempertemukan pelaksana festival sastra se-Indonesia. Mereka akan bahas bagaimana memperkuat jaringan dan kolaborasi antar-festival buat masa depan literasi yang lebih solid.

Didukung Banyak Pihak, Dihadiri Banyak Harapan

MIWF 2025 gak akan seru tanpa dukungan dari banyak lembaga, seperti Kementerian Kebudayaan RI, Greenpeace Indonesia, Pulitzer Center, Project Multatuli, Amnesty International, Japan Foundation, Gramedia Group, dan puluhan lainnya.

Dan seperti biasa, semua program MIWF gratis dan terbuka untuk umum. Jadi kamu tinggal datang, bawa semangat, dan siap-siap disuguhi pengalaman literasi dan aktivisme yang keren!

Jadi, tunggu apa lagi? Siapkan waktu kamu, ajak teman, dan mari ramai-ramai ke Fort Rotterdam. Karena menjaga ruang hidup bukan cuma urusan aktivis—tapi tugas kita semua.

Digitripx

Your Digital Destination. Channel Youtube : DigiTripX Media

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button