DigiTripX.id – Krisis kemanusiaan di Gaza terus menjadi sorotan dunia. Kali ini, sebanyak 22 negara donor yang sebagian besar dikenal sebagai sekutu dekat Israel kompak menyuarakan tuntutan Israel harus segera membuka kembali akses penuh bagi bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Langkah ini bukan sekadar simbolik. Negara-negara seperti Inggris, Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, hingga Belanda telah menandatangani pernyataan bersama yang isinya cukup tegas. Mereka menyoroti tindakan Israel yang telah memblokir masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza selama lebih dari dua bulan.
“Orang-orang Gaza harus menerima bantuan yang sangat mereka butuhkan,” tegas pernyataan yang dikutip dari AFP pada Selasa (20/5).
Dalam pernyataan itu juga di ungkapkan bahwa stok makanan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya sudah sangat menipis. Warga Gaza kini menghadapi kelaparan yang nyata dan dunia tak tinggal diam.
Baca Juga : ICAO Tunjuk Rusia Bertanggung Jawab atas Tragedi MH17!
Yang lebih mencengangkan, menurut laporan terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hanya 9 truk bantuan yang berhasil menembus blokade Israel dan masuk ke Gaza dalam kurun waktu terakhir. Jumlah yang sangat jauh dari cukup, jika di bandingkan dengan kebutuhan jutaan jiwa yang terdampak.
Tak hanya mendesak di bukanya kembali jalur distribusi, para negara donor juga menolak keras rencana Israel untuk mengubah sistem distribusi bantuan. Mereka menilai hal ini berpotensi menghambat kerja PBB dan organisasi kemanusiaan lain yang sudah berpengalaman menangani krisis.
“Kami menyerukan agar PBB dan lembaga kemanusiaan lainnya dapat bekerja secara independen dan netral, demi menyelamatkan nyawa,” tulis mereka lagi.
Selain itu, pernyataan tersebut juga menegaskan agar Hamas segera membebaskan semua sandera yang tersisa. Tuntutan ini disampaikan sebagai bagian dari upaya menyelesaikan konflik secara lebih menyeluruh.
Dunia Mendesak, Gaza Menunggu Harapan
Lebih dari dua bulan blokade bantuan kemanusiaan oleh Israel telah menyebabkan penderitaan luar biasa di Gaza. Desakan global semakin keras, dan solidaritas internasional mulai bersatu dalam tekanan diplomatik yang serius terhadap Israel.
Saat ini, sorotan dunia bukan hanya tertuju pada konflik bersenjata, tapi juga pada tindakan kemanusiaan yang mendesak untuk dilakukan. Karena pada akhirnya, jutaan warga sipil di Gaza tidak bisa terus menunggu—mereka butuh bantuan, sekarang juga.
