
DigiTripX.id – Siapa sih yang bisa hidup tanpa media sosial di era sekarang? Dari anak-anak sampai orang dewasa, semua sibuk scroll, like, dan share setiap hari. Nggak bisa di pungkiri, media sosial udah jadi bagian dari gaya hidup kita. Bisa ekspresiin diri, sharing cerita, bahkan ngobrol sama orang dari berbagai belahan dunia. Keren banget, kan? Tapi, di balik semua keseruannya, ada sisi lain yang nggak boleh di abaikan, terutama buat para remaja.
Teknologi berkembang gila-gilaan, bikin kita harus pinter-pinter adaptasi biar nggak ketinggalan zaman. Buat remaja, media sosial itu lebih dari sekadar tempat upload foto atau video. Ini jadi ruang buat nyari jati diri, memperluas pergaulan, bahkan diam-diam di pengaruhi oleh para influencer.
Media Sosial: Asik, Tapi Harus Hati-Hati!
Menurut Mayo Clinic, media sosial punya pengaruh besar dalam kehidupan anak-anak dan remaja. Data dari Pew Research Center tahun 2018 nunjukin kalau dari 750 remaja usia 13-17 tahun yang disurvei, 45% bilang mereka hampir selalu online! Sementara itu, 97% rutin pakai YouTube, Facebook, Instagram, atau Snapchat. Bisa dibilang, mereka hampir nggak bisa lepas dari dunia digital.
Emang sih, media sosial banyak manfaatnya. Bisa dapet info dengan cepat, eksplorasi kreativitas, sampai nambah koneksi. Tapi, kalau nggak di kontrol, bisa juga bikin kecanduan, ngerasa cemas gara-gara tekanan sosial, atau malah insecure karena kebanyakan bandingin diri sama orang lain.
Baca Juga : Lesotho Si ‘Kerajaan di Langit’ Kejutkan Donald Trump dan Dunia!
Influencer: Panutan atau Perangkap?
Salah satu faktor terbesar yang ngaruh ke remaja di media sosial adalah influencer. Mereka punya jutaan followers, konten menarik, dan jadi panutan buat banyak orang. Gaya hidup, fashion, sampai pola pikir, semuanya bisa ketularan dari mereka.
Tapi, nggak semua influencer itu berdampak positif. Ada yang malah bikin kita jadi konsumtif, ngejar standar kecantikan nggak realistis, atau ngikutin tren yang nggak sehat. Makanya, penting banget buat kita lebih kritis dalam memilah konten yang di konsumsi. Orang tua dan guru juga harus ikut andil biar anak-anak nggak kebablasan dalam menyerap pengaruh dari media sosial.
Biar Makin Bijak Pakai Media Sosial
Nggak ada yang salah dengan media sosial, asal kita bisa pakai dengan bijak. Nah, ini beberapa tips biar tetap enjoy tapi nggak kebawa arus negatif:
- Follow akun yang inspiratif – Daripada kepoin drama nggak jelas, mending follow akun edukatif, motivasi, atau hiburan sehat.
- Atur waktu online – Jangan sampai scrolling media sosial nyita waktu berharga buat hal-hal lain yang lebih penting.
- Jangan gampang terpengaruh – Ingat, yang ditampilin di media sosial itu cuma highlight kehidupan orang lain. Jangan bandingin diri sendiri sama orang lain terus-terusan.
- Saring sebelum sharing – Jangan asal repost berita atau info yang belum jelas kebenarannya. Hoaks bisa berbahaya, loh!
Intinya, media sosial itu kayak pisau bermata dua. Bisa jadi alat yang super bermanfaat kalau kita gunain dengan pinter, tapi bisa juga jadi bumerang kalau nggak hati-hati.