Interest

Kemarau Parah di Afrika Selatan, Gajah Jadi Sumber Pangan!

DigiTripX.id – Afrika Selatan sedang mengalami kemarau terparah sepanjang 2024 yang menghancurkan tanaman pangan dan mengancam ketahanan pangan bagi jutaan orang. El Niño, si biang keladi, membuat pola curah hujan tak menentu dan semakin memperburuk situasi, terutama di Zimbabwe dan Namibia.

Menurut para peneliti di Climate Hazards Center (CHC), University of California, Santa Barbara, sejak akhir Januari hingga pertengahan Maret. Beberapa wilayah Afrika Selatan hanya menerima setengah dari curah hujan normal. Akibatnya, sekitar 68 juta orang kini menghadapi ancaman kekurangan pangan serius.

Perburuan Gajah untuk Bertahan Hidup

Dampak kekeringan ini begitu ekstrem sehingga Zimbabwe dan Namibia mengambil langkah kontroversial. Membunuh ratusan gajah dan satwa liar lainnya untuk memberi makan masyarakat yang kelaparan. Zimbabwe telah mengumumkan rencana pembunuhan 200 ekor gajah, sementara Namibia telah memulai pembantaian 723 hewan, termasuk 83 ekor gajah.

Tinashe Farawo, juru bicara Otoritas Pengelolaan Taman Nasional dan Satwa Liar Zimbabwe, menjelaskan bahwa perburuan ini akan di lakukan di daerah seperti Taman Nasional Hwange, yang populasinya tak lagi mampu menampung lebih dari 45.000 ekor gajah. Sementara daya tampung sebenarnya hanya 15.000 ekor. Hwange menjadi wilayah dengan konflik antara manusia dan satwa liar, karena meningkatnya suhu membuat sumber daya seperti makanan dan air semakin langka.

Baca Juga : Kripto! TerraUSD dan Do Kwon yang Menghebohkan Dunia!

El Niño Memperparah Kondisi

Fenomena El Niño semakin memperburuk situasi, menyebabkan kematian lebih dari 100 ekor gajah akibat kekeringan tahun lalu. Farawo menambahkan bahwa lebih banyak hewan bisa mati karena kehausan dan kelaparan. Dalam beberapa minggu mendatang saat Zimbabwe memasuki periode terpanas tahun ini.

Langkah pemusnahan ini sudah mendapat lampu hijau dari Menteri Lingkungan Hidup Zimbabwe, Sithembiso Nyoni, yang mengatakan bahwa negara tersebut memang memiliki populasi gajah yang melebihi kapasitas. Pemerintah kini bekerja untuk memastikan daging dari gajah yang di buru akan di kemas dan di distribusikan ke komunitas yang membutuhkan protein.

Di Namibia, perburuan satwa liar di lakukan untuk mengurangi konflik antara manusia dan satwa liar yang semakin memanas di tengah kekeringan parah. Dengan sumber daya alam yang makin terbatas, konflik ini di prediksi akan semakin sering terjadi.

Solusi atau Kontroversi?

Meskipun langkah ini dinilai sebagai solusi sementara untuk menyelamatkan masyarakat dari kelaparan. Zimbabwe dan Namibia juga menghadapi kritik keras dari berbagai pihak yang peduli terhadap konservasi satwa liar. Sementara itu, kedua negara ini tetap melobi agar perdagangan gading dan gajah hidup bisa kembali di izinkan oleh Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Terancam Punah (CITES).

Dengan situasi yang semakin kritis, Afrika Selatan kini berada di persimpangan jalan antara melindungi manusia atau satwa liar. Namun satu hal yang pasti dampak perubahan iklim semakin nyata dan merugikan semua pihak.

Digitripx

Your Digital Destination. Channel Youtube : DigiTripX Media

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button