Konflik Suku di Lembah Porgera Papua Nugini Memanas
DigiTripX.id – Papua Nugini, negara tetangga Indonesia. Tengah dilanda konflik suku yang memanas di Lembah Porgera, wilayah tambang emas terbesar di negara tersebut. Setidaknya 30 orang tewas dalam bentrokan antara klan-klan yang bermusuhan. Setelah perundingan damai yang gagal berubah menjadi pertempuran hebat pada Minggu (15/9/2024).
Pemicu Konflik: Pertambangan Ilegal di Lembah Porgera
Konflik ini di picu oleh kegiatan pertambangan ilegal yang mulai mencuat sejak awal Agustus 2024. Penambang dan pemukim ilegal di duga terlibat dalam perseteruan sengit, yang menyebabkan ketegangan antara Suku Sakar dan Suku Piande. Dua kelompok utama yang terlibat dalam konflik. Suku Sakar di sebut telah menduduki tanah milik Suku Piande secara ilegal, memperburuk ketegangan di wilayah yang sudah rentan.
Korban Tewas dan Dampak Kekerasan
Menurut laporan Komandan Polisi Papua Nugini, Joseph Tondop, “Sebanyak 30 pria tewas dalam pertempuran antar suku, sementara ratusan wanita dan anak-anak terpaksa mengungsi dari rumah mereka.” Selain itu, banyak rumah warga di laporkan hangus terbakar dalam serangan yang terjadi di Lembah Porgera, Dalam pernyataan yang dikutip dari AFP.
Baca Juga : Fenomena Perundungan Pelajar di Indonesia
Penanganan Keamanan dan Langkah Tegas Pemerintah
Polisi Papua Nugini telah di kerahkan untuk memulihkan ketertiban di Lembah Porgera. Komisaris Polisi David Manning menyampaikan peringatan keras bagi mereka yang mengangkat senjata atau mengancam orang lain, “Jika Anda mengangkat senjata di tempat umum, Anda akan di tembak.” Pemerintah juga memberlakukan jam malam dan melarang penjualan alkohol di wilayah yang terkena dampak konflik guna meredam kekerasan lebih lanjut.
Senjata Api dan Perang Suku di Papua Nugini
Konflik antarsuku di dataran tinggi Papua Nugini bukanlah hal baru. Namun kali ini situasi semakin memburuk dengan beredarnya lebih dari 100 senjata api berkekuatan tinggi di tangan yang salah. Senjata otomatis semakin memperparah kekerasan, membuat pertarungan antara suku menjadi semakin mematikan. Polisi dan tim keamanan telah di tempatkan di sepanjang jalan menuju tambang emas Porgera, menggunakan pengeras suara untuk menyampaikan pesan perdamaian.
Tambang Emas Porgera dan Dampaknya terhadap Ekonomi Papua Nugini
Tambang emas Porgera pernah menjadi tulang punggung ekonomi Papua Nugini, menyumbang sekitar 10% dari pendapatan ekspor tahunan negara tersebut. Namun, kekerasan antarsuku yang terus berlanjut dan pengambilalihan tambang oleh pemerintah yang belum tuntas telah menyebabkan penurunan produksi dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2022, bentrokan di sekitar tambang menewaskan sedikitnya 17 orang, sementara pada awal tahun 2024, 26 orang, termasuk 16 anak-anak, tewas dalam serangan brutal di Provinsi Sepik Timur.
Solusi Jangka Panjang untuk Papua Nugini
Papua Nugini saat ini berada dalam situasi kritis. Dimana konflik suku dan pertambangan ilegal terus menjadi sumber kekerasan yang tak kunjung reda. Masyarakat internasional dan pemerintah setempat perlu bekerja sama untuk mencari solusi damai ,dan menghentikan penggunaan senjata dalam konflik antarsuku di wilayah ini.
Dengan meningkatnya ketegangan di Lembah Porgera. Papua Nugini menghadapi tantangan besar untuk memulihkan keamanan dan stabilitas, serta menjaga industri tambang emas yang vital bagi perekonomian nasional.