Tesla Gagal Bangun Pabrik di Thailand, Indonesia Kena Imbasnya
DigiTripX.id – Indonesia dan Thailand ternyata bernasib sama soal investasi Tesla. Perusahaan raksasa milik Elon Musk ini kabarnya batal membangun pabrik mobil listrik di Thailand. Alih-alih membuka pabrik, Tesla malah memilih fokus pada perluasan jaringan pengisian daya (charging) untuk kendaraan listrik (EV) di negara tersebut.
Keputusan ini muncul setelah diskusi antara Tesla dan pemerintah Thailand pada November 2023. Awalnya, ada pembicaraan soal investasi sebesar US$5 miliar untuk membangun pabrik di sana. Tapi ternyata, Tesla lebih tertarik untuk mengembangkan infrastruktur charging daripada mendirikan fasilitas manufaktur lokal, seperti yang di lansir dari Gizmochina, Senin (12/8/2024).
Tesla memang lebih memilih membangun fasilitas produksi di negara-negara seperti China, Amerika Serikat (AS), dan Jerman. Sementara untuk negara berkembang seperti Thailand dan Indonesia, Tesla hanya fokus pada investasi infrastruktur pengisian daya.
Baca Juga : Tesla: Inovasi Listrik dari Elon Musk Menggebrak Dunia Otomotif
Nah, ngomong-ngomong soal Indonesia, Tesla sudah menunjukkan minatnya sejak akhir 2020. Namun, rencana investasi tersebut tak pernah benar-benar terwujud. Pada 2021, sempat terdengar kabar kalau Tesla lebih memilih India untuk investasi mereka.
Tapi setahun kemudian, kabar itu seakan di bantah ketika Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan kalau Tesla mau bikin deal sama Indonesia. Sayangnya, setelah komunikasi panjang selama dua tahun, rencana itu tetap hanya sebatas angan-angan.
Luhut bahkan sempat meluapkan kekesalannya karena merasa Indonesia hanya di permainkan. “Semua mau mendikte. Saya bilang: hey you can’t do this. This country is not a banana republic. This country is a great country,” tegas Luhut.
Namun, hingga 2023, Tesla juga belum kunjung masuk ke Indonesia dan justru membuka kantor di Malaysia. Negara tetangga itu tak hanya mengizinkan Tesla mengimpor produknya, tapi juga membuka showroom, pusat servis, dan jaringan supercharger di sana.
Meskipun begitu, Luhut tetap optimis Tesla akan berinvestasi di Indonesia. Tapi bukannya Tesla, malah perusahaan layanan internet satelit Starlink yang akhirnya masuk ke Indonesia pada 2024. Starlink bisa masuk hanya dengan investasi miliaran rupiah dan pegawai beberapa orang saja.